Friday, January 20, 2012

JOGJAKRTA DAN SEBUAH ARTI PERSAUDARAAN

sebagai seorang jurnalis tv saya adalah orang yang sangat beruntung.yah,bagaimana tidak saya bisa bergabung dengan sebuah tv nasional yang punya nama besar itu merupakan sebuah anugerah dan kebanggana buat saya.. keberuntungan saya tidak berhenti sampai disitu saja dalam sebuah program selamat pagi saya di perkenalkan sebuah kota yang sebelumnya hanya bisa saya dengar dan ketahui lewat teman ataupun media lain..saat itu pertama kali saya datang ke kota yang menjadi salahsatu judul lagu dari KLA PROJECT Jogjakarta..pemandangan sebuah kota yang membuat saya merasakan ketenangan,atau mungkin karna ini adalah pertama kali saya ke kota ini?..ahh,peduli apa saya dengan perasaan itu,tugas saya adalah liputan dan taping pada salah satu ikon di kota gudeg ini yaitu pasar beringharjo di malioboro..nama besar nya tentu tak di ragukan lagi,makanya tempat ini selalu ramai..tapi yang membuat saya kagum bukanlah keramaian tempat ini atau pun apa yg di jual di pasar ini,akan tetapi  lebih kpada ramahnya kota ini terhadap saya..senyum yang saya liat dari wajah wajah org2 itu benar2 tulus dengan tingkat kesopanana yg sangat tinggi..tak terasa 4 hari sudah saya berada di kota ini, dan saatnya saya untuk pulang ke ibukota tempat saya bekerja..ahh,saya harus kmbali ke kota ini..
Ternyata keberuntungan itu belum pergi dari saya,6 bulan berselang setelah kedatangan sya ke kota pelajar itu,akhirnya saya kembali lagi teman..bahagia ? jelaslah,ini seperti apa yg saya inginkan. saya beruntung bukan? ! .. lebih beruntung lagi ketika saya di perkenalkan dengan seorang pria bertubuh kecil dan berambut gondrong,benar benar khas seniman kota keraton ini..pertemuan kami pada malam itu berlangsung singkat saat makan malam di alun alun kota jogja tepatnya di bakmi jawa pak pele..kami pun larut dalam perbincangan hangat penuh canda tawa, dan seperti biasa saya datang membawa misi atau tugas utama saya sebagai seorang jurnalis..sungguh orang ini sangat mengetahui jogjakarta..malam pun berlalu dengan cepat teman..
Pagi itu mentari dengan indah tersenyum menyambut saya di sebuah daerah masih di kota yang sama dan biasa di sebut dengan sentolo kulonprogo,tak begitu jauh dari pusat kota jogja kok..tempat yang begitu asri,benar benar membuat saya kagum..tapi yang membuat saya tercengang adalah ketika sampai di sebuah rumah yang benar klasik,tradisional,adat jawa..pemilik rumah itu adalah towil, orang yang saya temui malam itu..singkat cerita hari itu kami melewatinya dengan tak henti2nya tertawa,dia sangat lucu..dia mengajarkan saya bagaimana cara menanam padi,ikut dalam panen,sampai membuat telur asin,sebuah kegiatan yang tak pernah akan saya lakukan apabila saya buka seorang jurnalis..tapi sungguh ini pengalaman saya yang luar biasa,seharian berkeliling desa,bersapa dengan warga,dan memandang hamparan hijau persawahan yang membuat saya semakin betah berlama lama disini..
Tapi di balik apa yang sudah saya dapatkan di jogja,adalah penting rasa persaudaraan yang saya miliki terhadap pria gondrong ini,dia bukan lagi sekedar teman tapi dia adalah saudara saya. saudara yang memperkenalkan saya bagaimana hidup di desa,saudara yang mengajak saya bermandi2 lumpur sembari menangkap belut,saudara yang mengajak saya bersepeda keliling desa, sampai mengajarkan saya membuat gudeg..yah towil bukan lah pria biasa,dia adalah seorang tur guide bagi wisatawan asing maupun loikal yang hampir tiap hari berkunjung ke tempatnya..seorang kolektor sepeda onthel dan penulis yang luar biasa..banyak mengajarkan saya apa arti persaudaraan,dan sekarang ketika saya mendengar kata kota jogjakarta,dialah yang saya ingat,seorang saudara saya dari kota penuh sejarah ini..terima kasih sahabat,saudara saya Towil..saya tau kau begitu peduli dengan jogjakarta..sukses selalu saudara ku .. »Teruntuk Towil saudaraKu«

No comments:

Post a Comment